Jumat, 26 Februari 2010

Di Stasiun Waktu


AKU,
Belum pernah merasakan cinta sebelumnya, sampai tiba-tiba dia datang dan mengganggu ketenangan dalam hidupku.
Pinus. Layaknya seorang lelaki, dia tampan dimata perempuan sepertiku, dia mempesona dalam pikiranku.
Pinus. Tetapi ia dingin dan kaku. Ia tak seperti lelaki pada umumnya, kedinginan itu sangatlah membuat aku takut.
Pinus. Tak tahu apa yang ada dalam pikirannya saat ini, yang jelas aku mencintainya setulus hatiku. Walaupun mungkin, dia tidak mencintaiku.
Pinus. Sebagai cinta pertama dalam hidupku, aku tahu akan sangat sulit untuk melupakannya, menghapusnya dalam pikiranku.
Pinus. Sebuah tempat yang bisa menghapus kerinduanku ialah stasiun. Dimana aku dapat melihat pinus, yang aku cinta.
Pinus. Di stasiun, tak terhitung waktu yang kumiliki untuk menunggu. Seakan waktu tak akan berputar jika ku disini.
Pinus. Saat kekecewaanku datang, aku meringis sakit dalam hati karena tak melihatmu. Aku terlarut dalam sedih.
Pinus. Jika aku dapat berbicara, ingin sekali aku berkata. Tapi biarkan bulan membantuku, karena ia tak akan berbohong.
Pinus. Andai kamu tahu, bahwa cinta yang kumiliki benar-benar tulus. Ingin ku ucap, aku mencintaimu.
Pinus. Di stasiun waktu akan tetap kutunggu kamu, yang tak pernah kumiliki…


I’m Still Loving You…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar